Rabu, 03 Oktober 2012

Delay

Tiba sudah saatnya aku untuk melangkahkan kaki dari tanah minang ini,
Hari ini Selasa, 17 Juli 2012
Saatnya aku untuk kembali pulang, bertemu keluarga yang rasanya sudah lama ku tinggalkan, aku rindu dengan kamar ku yang sempit, namun hangat.

Okelah,
semua pakaian sudah ku packing rapi di koper, jaket, kamera, dompet dan beberapa snack di tas ransel, dan beberapa oleh2 di tempat tersendiri...

Tidak terasa aku sudah 8 hari tidur di tempat yang asing, tempat yang pernah ingin ku datangi 8 tahunan yang lalu. Kala itu seorang teman sering bercerita tentang kampung halaman nya di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Tentang Legenda Si Malin kundang, blablabla......

Dan lagi-lagi mimpi 'n harapan itu menjadi kenyataan (daftar impian ke 37)
Setelah mengunjungi banyak tempat, mencicipi banyak makanan, mengalami banyak kejadian, dan kejadian yang ingin kuceritakan kali ini adalah salah satu kejadian yang cukup berkesan buat ku.

Well,
singkat cerita,
awalnya teman ku yang sudah berbaik hati mau menerima ku itu, akan mengantarkan ku ke Bandara naik ankutan umum. Rencanaya kami berangkat dari rumah jam 12-san, karena mengingat jarak rumah tempat ku menginap dan Bandara cukup jauh (Padang Panjang-Padang Kota) , harus menempuh perjalanan 2 jam. Namun yang namanya rezeki memang gag kemana, saudara teman ku ini singgah ke Padang Panjang karena ia mau membeli oleh2 ke Bukit Tinggi. Jadi, lumayan kami bisa menumpang sekalia karena sang saudara juga kebetulan mau ke Bandara.

Kami tiba di Bandara terlalu cepat, masih ada waktu 2 jam untuk check in. Tiba-tiba rasanya ketidak beruntungan itu  membuntuti ku. Mulai dari kami tiba, awan mendung, gerimis, jadi gag banyak bisa foto-foto, makan tapi yang di makan gag sesuai dengan harga yang harus di bayar, suasana ramai yang membosankan, celana yang kupakai hari itu tidak bisa di ajak kompromi yang sinkron dengan Vesica urinaria ku yang memaksaku bolak-balik ke kamar mandi.

Huuufffthhh
Sumpah bosan minta ampun.
Akhirnya dengan berat kuputuskan untuk check-in 'n menunggu saja di dalam. Senyuman tipis ku ulum di ujung bibirku, sedikit berat mengucapkan salam perpisahan. tapi ini lah pertemuan...

Aku pun bergegas masuk, mengantri, dan.........................
pemberitahuan yang sangat tidak di inginkan, pesawat ku delay 3 jam. karena ada kecelakaan pesawat di bandara Pekanbaru, jadi pesawat yang seharusnya terbang ke Padang pun terganggu.
hedddeeeehhh !!!!!!!!
makin memuncak kebosanan ini rasanya.
Pertama kalinya aku berpergian dengan pesawat. aku pun kebingungan....
3 jam berlalu.. aku gag kunjung berangkat.
Dingin semakin menusuk ke tulang, emosi pun hampir meluap, kantuk, bete, laper, campur jadi 1. Serasa kayak gembel, mau dengar lagu gag bisa, sendirian, gag tau harus gimana, papa udah sejak jam 9 di Bandara Polonia. Sementara aku belum jelas jadi terbang atau gag malam ini.

Aku cuma bisa mondar-mandir antara tempat duduk-kamar mandi. mMngkin aku terlihat pecicilan dan gag bisa diam, api kali ini karena aku kedinginan. Tingkah ku mungkin menarik perhatian seseorang.
Seorang kakek tua, tinggi, mata sipit, menghampiriku dan mengajakkku berbicara.
Lumayan ada teman pikirku.
Awalnya aku mengerti apa yang ia sampaikan, aku juga lancar membalasnya dengan bhasa inggris ku yang alakadarnya ini.
Pembicaraan trus berlanjut, hingga akhirnya ku menyerah, 'n memutuskan untuk kabuurrrr...........ke kamar mandi.
hahahahaha
Katanya sih, Kakek itu seorang kebangsaan Singapura yang liburan ke Sumatera Barat, beliau lulusan Harvard University, Professor juga staf pengajar Bidang Microbiology ITB, concern di Virology.
pengetahuan ku blum cukup untuk menjawab pertanyaan-pertanyaannya.

Sementara waktu terus berjalan,
jam di ruangan menunjukkan pukul 00.00. Suasana di ruang tunggu ricuh, para penumpang yang protes menuntut ganti rugi, marah-marah memukul meja, petugas yang di tahan 'n di ancam mau di tahan klo kami tidak jadi terbang malam itu, anak-anak yang menangis, orang-orang yang berebut makanan. hahaha aku tidak peduli.
Aku cuma bisa meratapi nasib, duduk menyudut sedari tadi, menghitung pesawat2 yang sudah stay untuk keberangkatan besok.

Papa sedari tadi menelpon dan menelpon, aku takut papa marah. Katanya delay 3 jam gag taunya lebih dari 6 jam. Bandara sudah sepi. Tinggal kami yang blom jelas nasibnya. Tapi alhamdulillah......
akhirnya pesawat kami datang. pukul 00.37 kami mulai masuk pesawat. 01.40 kami tiba di Bandara Internasional Polonia, dan hampir jam 3 pagi aku sampek di rumah.

Bener-bener lah...
Dalam hati aku trus berdoa supaya papa gag marah, karena jam 6 nya papa harus udah nyampek Bandara lagi untuk check-in keberangkatan ke Thailand.

*sebenarnya ni cerita bagus, tapi akunya yang gag bagus nulisnya. hahahaha...
harap maklum pemirsa :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar