Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum Biologi Mikroba dan Penyakit Tanaman ini antara lain :
1.
Untuk mengetahui symptom yang terlihat pada Brassica oleraceae yang terserang
penyakit
2.
Untuk mengetahui mikroba penyebab penyakit busuk
akar pada tanaman Brassica oleraceae
3.
Untuk mengetahui ciri-ciri mikroba yang di
temukan pada Brassica oleraceae yang
terserang penyakit
4.
Untuk mengetahui perbandingan ciri-ciri Brassica
oleraceae yang sehat dan yang terserang penyakit
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Uji Biokim
No.
|
Uji
|
Hasil
|
Keterangan
|
Gambar
|
1.
|
Hidrolisa Pati
|
(+)
|
terdapat zona
bening disekitar koloni setelah ditetesi iodine
|
 |
2.
|
Hidrolisa Gelatin
|
(-)
|
Tidak terdapat cairan pada
permukaan media setelah di dinginkan dalam lemari pendingin
|
 |
3.
|
Sitrat
|
(+)
|
Terjadi perubahan warna media
yang semula berwarna hijau menjadi biru
|
 |
4.
|
Hidrogen Sulfida
|
(+)
|
Terjadi keretakan pada media
dan terbentuk endapan hitam
|
 |
5.
|
Motilitas
|
(+)
|
Terdapat jejak pergerakan
bakteri berupa pedang
|
 |
6.
|
Katalase
|
(+)
|
Terdapat gelembung setelah
ditetesi H2O2 3%
|
|
Berdasarkan tabel di atas, isolat bakteri yang di dapat di
ketahui mampu menghidrolisa pati dimana terdapat zona bening di sekitar koloni
bakteri. Selain itu isolat bakteri yang di dapat juga menunjukkan mampu
menggunakan sitrat sebagai sumber karbon utama dan mampu mengubah pH pada media
dengan terjadinya perubahan warna slant hijau menjadi biru. Kemudian pada uji
Hidrogen Sulfida bakteri mampu membentuk endapan hitam pada dasar tabung.
Menurut Lay (1994), pembentukan
asam sulfida (H2S) oleh mikroorganisme menunjukkan adanya penguraian
asam amino yang mengandung sufur. Mikrooraganisme yang menghasilkan desulfurase sewaktu dibiakkan dalam
media yang kaya dengan asam amino bereaksi menghasilkan FeS yang berwarna hitam
dan tidak larut dalam air.
Pada uji Motilitas menghasilkan
uji positif, dimana terdapat jejak pergerakan bakteri seperti pedang. Hal ini
menunjukkan bahwa bakteri bersifat motil. Sedangkan pada uji gelatin isolat
bakteri yang di dapat tidak mampu menghidrolisa gelatin. Hal ini di ketahui
setelah isolat bakteri diinkubasi dalam inkubator bakteri kemudian didinginkan
selama 10 menit di dalam lemari pendingin, pada permukaan media tidak terdapat
cairan.
Menurut Lay (1994), beberapa
mikroorganisme tertentu mampu menguraikan molekul sehingga asama amino yang
dihasilkan dapat digunakan sebagai zat hara. Hidrolisis gelatin oleh
mikroorganisme dikatalisiskan oleh eksozim yang disebut gelatinase.
Pada uji Katalase, menunjukkan
uji positif. Hal ini terlihat dengan terbentukknya gelembung udara setelah
isolat bakteri ditetesi dengan H2O2 3%.
Menurut Lay (1994), Katalase
adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida (H2O2)
menjadi H2O dan O2. Hidrogen peroksida bersifat toksik
terhadap sel karena bahan ini menginaktivasikan enzim dalam sel. Hidrogen
sulfida terbentuk sewaktu respirasi secara aerob, sehingga mikroorganisme yang
tumbuh dalam lingkungan aerob harus menguraikan bahan toksik tersebut.
4.2
Pewarnaan
dan Penataan Bakteri
Gambar
|
Keterangan
|
|
- Warna
koloni putih kekeruhan
- Bentuk
koloni irregular
- Tepi
koloni lobatus
- Elevasi
koloni flat
- Bentuk
bakteri coccus
- Penataan
bakteri diplococcus
- Mengikat
zat warna tanding (merah)
- Bakteri
gram negatif
|
Berdasarkan tabel di atas
diketahui bahwa isolat bakteri yang didapat memiliki ciri- ciri antara lain : warna koloni putih kekeruhan,
bentuk koloni irregular, tepi koloni lobatus, elevasi koloni flat, bentuk
bakteri coccus, penataan bakteri
diplococcus, mengikat zat warna
tanding (merah), bakteri gram negatif.
Menurut
Irianto (2006), pewarnaan yang digunakan
untuk melihat salah satu struktur sel disebut pewarnaan khusus, sedangkan
pewarnaan yang digunakan untuk memilah mikroorganisme disebut diferensial.
Pewarnaan Gram merupakan contoh pewarnaan diferensial yang memisahkan bakteri
menjadi kelompok Gram-Positif dan Gram-Negatif.
Menurut
Lay (1994), Gram-Negatif berwarna merah karena kompleks tersebut larut sewaktu
pemberian larutan pemucat dan kemudian mengambil zat warna kedua yang berwarna
merah. Fungsi zat warna kedua hanyalah sebagai pembeda (kontras) terhadap zat
warna Kristal violet.
4.3
Uji
Block Square
Gambar
|
Keterangan
|
Fusarium solani
(mikrokonidia)
|
- Tumbuh
baik pada media PDA dan DA
- Miselium
berwarna putih atau salem keunguan
- Konidiofor
bercabang, hifa bersekat
- Bentuk
spora hampir bulat, terletak terminal atau interkalar dan beberapa
berpasangan
- Warna
spora biru tua ke abuan
- Kosmopolit,
saprofit pada tanah dan bersifat pathogen pada akar tumbuhan
- Dapat
diisolasi dari umbi, dan akar
- Gambar
di samping merupakan fialid saat menghasilkan mikrokonidia pada media PDA
|
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa isolat jamur yang di dapat (Fusarium solani) memiliki ciri-ciri
makroskopis tumbuh baik pada media PDA
dan DA Miselium berwarna putih atau salem keunguan. Sedangkan ciri-ciri
mikroskopis nya konidiofor bercabang, hifa bersekat, bentuk spora hampir bulat,
terletak terminal atau interkalar dan beberapa berpasangan, warna spora biru
tua ke abuan, kosmopolit, dan dapat diisolasi dari umbi dan akar.
Menurut Pitt & Hocking (1985),
Pada media CYA mempunyai miselium berwarna putih dan kehijauan di sekiranya. Pada
media PDA miselium berwarna putih hingga krem keunguan. Beberapa isolat
berwarna orange pada bagian tengah dan ungu ke coklatan. Klamidokonidia tunggal
dan ada yang berpasangan. Pada genus Fusarium
hanya Fusarium solani yang mampu menghasilkan sporodocia berwarna
orange. Fusarium solani dapat tumbuh
pada suhu 210C - 310C namun suhu optimumnya 370C.
Kesimpulan
Adapaun kesimpulan dari praktikum Biologi Mikroba dan
Penyakit Tanaman yang telah dilakukan adalah :
1.
Adapun symptom yang terlihat antara lain akar
menggembung, akar busuk, bagian dalam pangkal akar berongga, tanaman layu,
warna daun hijau kekuningan, tepi daun kuning, banyak terdapat bercak hitam
pada daun, tanaman tidak mampu berbunga (bunga kerdil dan kehitaman).
2.
Adapun mikroba yang ditemukan antara lain 1 isolat
bakteri gram negative (sp. 1) dan 1 isolat cendawan Fusarium solani.
3.
Adapun ciri-ciri dari mikroba yang ditemukan :
-
Bakteri sp. 1 : Warna koloni putih kekeruhan, bentuk
koloni irregular, tepi koloni lobatus, elevasi koloni flat, bentuk bakteri
coccus, penataan bakteri diplococcus, mengikat zat warna tanding (merah).
-
Cendawan Fusarium
solani : Miselium berwarna putih atau salem keunguan, konidiofor bercabang,
hifa bersekat, bentuk spora hampir bulat, terletak terminal atau interkalar dan
beberapa berpasangan, warna spora hijau kehitaman.
4. Adapun
ciri-ciri Brassica oleraceae yang
sehat dan yang sakit
Tanaman Sehat
|
Tanaman Sakit
|
- Akar
sehat, tumbuh normal, banyak terdapat rambut-rambut akar
- Bagian
dalam pangkal akar tidak berongga
- Tanaman
segar
- Warna
daun hijau cerah
- Tidak
terdapat bercak pada daun
- Tanaman
mampu berbunga dengan baik, bunga yang dihasilkan besar dan hijau segar
|
- akar
menggembung
- akar
busuk
- bagian
dalam pangkal akar berongga
- tanaman
layu
- warna
daun hijau kekuningan
- tepi
daun kuning, banyak terdapat bercak hitam pada daun
- tanaman
tidak mampu berbunga (bunga kerdil dan kehitaman).
|
Alhamdulillah praktikum yang cukup meyita waktu dan perhatian ku terselesaikan juga,, ini dia hasil nya :)
*Semoga bermanfaat